Menciptakan Pengusaha Baru



Peter Drost, penulis buku ‘Reformasi Pengajaran’, menungkapkan bahwa pendidikan Indonesia tampaknya hanya ditujukan bagi orang yang pandai saja,  yang menonjol nilai akademiknya.  Pendidikan untuk orang yang memiliki nilai akademis sedang atau rendah belum digarap serius.  Pendidikan universitas pun, terutama yang mengutamakan nilai akademis sebagai indikator keberhasilan, cenderung menghasilkan tukang, seperti tukang insinyur, tukang dokter, dan lain sebagainya. Tukang-tukang tersebut hanya pandai mencari pekerjaan, bukan menciptakan pekerjaan.
Padahal era otonomi daerah dan MEA saat ini, peran pendidikan kewirausahaan sangat dibutuhkan karena pendidikan mampu menciptakan banyak pengusaha baru.  Hal initidak hanya penting, tetapi bahkan sangat mendesak.  Sebaiknya iklim untuk menekuni dunia usaha diciptakan. 

Perlu ada upaya intensif untuk menciptakan pengusaha baru.  Menjadi pengusaha baru bukan diajarkan, tetapidididik dalam pengertian nonformal.  Perlu ada solusi, bagaimana membuat pendidikan yangmampu menciptakan pengusaha.  Dalam kaitannya dengan pemberlakuan otonomi daerah dan MEA, banyak dibutuhkan pengusaha baru di daerah.  Hal itu bisa diberikan lewat model pendidikan yang bukan saja mengandalkan pengetahuan datau otak berpikir, tetapi juga otak emosional.

Termasuk bagaimana mencerdaskan emosi kita, dan bagaimana menyelaraskan otak berpikir dengan otak emosional.  Sementara universitas yang ada hanya menciptakan calon pekerja, bukan pencipta kerja.  Padahal, negara kita membutuhkan banyak pengusaha.  Kita tidak perlu khawatir dengan munculnya pengusaha baru karena mereka akan meciptakan lapangan pekerjaan baru.  Kalau lebih banyak pengusaha daripada pekerjanya, kita bisa mengimpor tenaga kerja dari luar negeri.


Bukan sebaliknya, mengekspor tenaga kerja ke luar negeri seperti sekarang ini.  Ada beberapa pengusaha yang tidak hanya sekedar memikirkan, tetapi juga telah menciptakan orang-orang untuk menjadi pengusaha baru.  Oelh karena itu, dapat dikatakan bahwa keberadaan universitas yang mendidik calon pengusaha sangatlah mendesak.  Sudah saatnya universitas mendidik mahasiswanya untuk menjadi pengusaha, melalui”kurikuum dan sistem’” yang diciptkakan sendiri oleh pengusaha. (Sudaryono)

0 komentar:

Posting Komentar