Kopi Paling Enak


Indonesia memiliki tanah yang luas dan memiliki ragam kontur tanah yang subur.  Sehingga cocok untuk ditanam berbagai jenis tanaman.  Baik tanaman untuk konsumsi maupun tanaman hiasan.  Untuk tanaman konsumsi, khususnya kopi, Indonesia memiliki berpuluh-puluh ragagkinm rasa kopi.

Setiap provinsi selalu memiliki kopi-kopi unggulan.  Ada kopi Aceh, kopi Lampung, kopi Toraja, dan lain-lain.  Namun, apabila dibandingkan, mana kopi yang paling enak? 

Pada dasarnya kopi terbagi menjadi dua, yaitu Robusta dan Arabika.  Menurut pembicaraan pribadi saya dengan beberapa barista profesional di Indonesia.  Umumnya mereka mengatakan bahwa kopi Arabika yang paling enak.  Dan memiliki keunggulan lain dibanding robusta, selain dari rasa dan keharuman, yaitu tingkat keasaman. 

Kopi Arabika memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi dibanding kopi robusta.  Yang membuat kopi Arabika menjadi primadona dibanyak kalangan pecinta kopi.  Tingkat keasaman yang tinggi ini terbilang unik sehingga menjadi pas apabila sudah menyentuh lidah.  Makanya, tak heran apabila kita banyak melihat kopi arabika paling banyak dicari oleh pecinta kopi.

Bagaimana dengan robusta? Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dalam hal penghasil kopi robusta.  Umumnya di Indonesia, kopi robusta sendiri lebih banyak dikonsumsi oleh para pekerja dan para orang-orang yang hanya pekonsumsi biasa.  Yang banyak ditemui bahwa pada akhirnya mereka menyimpulkan bahwa kopi itu terasa tidak enak dan sangat pahit.

Tetapi, kenapa mereka tetap meminumnya?  Jawaban pertama yang hadir adalah, untuk menjaga daya tahan tubuh supaya tidak ngantuk.  Lalu jawaban kedua adalah, karena sudah ketagihan, jadi mau bagaimana lagi?

Mungkin kita sebagai peminum kopi juga menilai bahwa kopi robusta itu kurang enak.  Mengapa bisa demikian? 

Hal ini dikarenakan oleh para  produsen kopi yang tidak meninggalkan bekas kopi enak di tanah sendiri.  Khususnya para petani kopi.  Umumnya, kopi robusta yang beredar di luaran sana merupakan kopi sisa yang memiliki kualitas kurang baik. 

Dengan alasan yang klasik, para produsen ini mengeluhkan harga kopi yang dijual di dalam negeri harganya lebih rendah daripada jual di negeri orang lain.  Apabila jika para produsen jual didalam negeri, kopi mereka yang kualitas bagus per kilogramnya dihargai 25-25 ribu rupiah.  Di luar negeri, seperti China, Amerika, Inggris dll, bisa dihargai 40-45 ribu rupiah.  Yang tentunya mengikuti harga pasar yang berlaku.

Sehingga, bisa kita simpulkan bahwa pada dasarnya semua kopi itu sama.  Baik robusta maupun arabika.  Yang menjadi perbedaan adalah soal selera.  Mau dengan rasa yang bagaimana atau dengan keasaman seperti apa? 


Jadi masalah robusta dan arabika sama saja.  Hanya kita sebagai produsen terbesar kopi belum merasakan kopi robusta asli.  Apabila ingin membandingkan, silakan rasakan kedua jenis kopi tersebut dengan kualitas yang sama. 

0 komentar:

Posting Komentar